PENGARUH
METODE DEMONTRASI TERHADAP KEMAMPUAN WUDHU' SISWA KELAS IV SDN GRUJUGAN KIDUL 3
KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh :
Ghurrotus Tsaniyah
ABSTRAK Tujuan Penelitian
Ingin
mengkaji ada dan tidaknya Pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’
siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso
Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
Metode
Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten
Bondowoso. Mengenai sampel penelitian menggunakan penelitian populasi karena
jumlah siswa hanya 9 orang.
Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Langkah-langkah PTK merupakan
satu daur atau siklus yang terdiri dari : Merencanakan perbaikan, Melaksanakan
tindakan, Mengamati dan melakukan Refleksi.( Igak Wardhani, Kuswaya Wihardit,
2.16 )
Kata Kunci : Metode Demontrasi, Wudhu’
LATAR
BELAKANG MASALAH
Wudhu’
Merupakan salah satu syarat untuk bisa menjadikan sahnya sholat. Wudhu’ juga
merupakan syarat yang harus dilakukan apabila seseorang akan membaca kitab suci
Al Qur’an dan melaksanakan Thawaf di
Baitullah. Namun, seringkali wudhu’ di anggap hal yang sepele sehingga
peserta didik kurang memperhatikan ketika berwudhu’. Hal ini terjadi di
sebabkan kurangnya perhatian peserta didik mengenai syarat dan sahnya berwudhu’
sesuai yang diajarkan oleh Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Diantaranya, tenaga pendidik
yang professional. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pendidikan. Dalam mentrasfer ilmunya guru dituntut dapat menggunakan berbagai
macam metode pengajaran. Tapi perlu diingat, pemakaian metode pengajaran tidak
akan menguntungkan apabila penggunaannya tidak tepat sasaran dan tepat guna.
Drs.
Lalu Mohammad Azhar menyatakan bahwa pemilihan metode pengajaran dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya , yaitu : Murid, Tujuan, Situasi, Fasilitas, dan
Guru.( Lalu Mohammad Azhar,1993,95-96 ).
Dalam
materi mengenai wudhu’ disini peneliti menggunakan metode demontrasi. Metode
demontrasi dianggap efektif karena mempertunjukkan kepada peserta didik bagaimana
cara berwudhu’ yang benar dan sempurna sesuai dengan Syariat Agama Islam. Oleh
karena itu peneliti mengambil judul : “ Pengaruh metode demontrasi terhadap
kemampuan wudhu’ siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan
Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 “.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan diatas, maka
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh metode
demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3
Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 ?.
TUJUAN PENELITIAN
Ingin
mengkaji ada dan tidaknya pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’
siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso
Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
TINJAUAN PUSTAKA
Metode demontrasi adalah metode
mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru
dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang
relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami
materi. ( Rini Safrianti, 2017 )
Wudhu’
adalah bentuk bersuci untuk menghilangkan hadast kecil. Dilakukan ketika akan
mengerjakan shalat atau ibadah-ibadah lainnnya yang menjadikan wudhu’ sebagai
salah satu syaratnya.( Moh. Masrun s.,dkk., 87- 88 )
Syarat-syarat wudhu’ :
1.
Islam
2.
Mumayyiz, yaitu anak yang bisa membedakan baik dan
buruknya dalam suatu akan tetapi masih belum baligh
3.
Tidak sedang berhadast besar
4.
Memakai air suci yang mensucikan
5.
Tidak ada yang menghalangi air wudhu’ sampai ke anggota
wudhu,
Rukun Wudhu’
1.
Niat berwudhu’ ketika membasuh muka
2.
Membasuh muka, yaitu mulai dari tempat tumbuhnya rambut
di kepala sampai dagu secara merata dengan air.
3.
Membasuh kedua tangan sampai siku.
4.
Mengusap sebagian kepala.
5.
Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6.
Tertib, berurutan sesuai dengan aturan yang disesuaikan
menurut Syariat Agama Islam
Sunnah-sunnah wudhu’
1.
Membaca basmalah
2.
Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan.
3.
Berkumur kumur.
4.
Menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya lagi.
5.
Menggosok gigi.
6.
Mengusap sebagian kepala.
7.
Mengusap telinga luar dan dalam.
8.
Membasuh sela sela jari tangan dan kaki.
9.
Mendahulukan anggota bagian kanan lalu kiri.
10. Mengulangi
basuhan sebanyak tiga kali.
11. Membaca do’a
setelah wudhu’
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten
Bondowoso. Mengenai sampel penelitian menggunakan penelitian populasi karena
jumlah siswa hanya 9 orang.
Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Langkah-langkah PTK merupakan
satu daur atau siklus yang terdiri dari : Merencanakan perbaikan, Melaksanakan
tindakan, Mengamati dan melakukan Refleksi.( Igak Wardhani, Kuswaya Wihardit,
2.16 ).
Siklus 1
Perencanaan
Dalam perencanaan ini guru
berperan sebagai pengajar dan peneliti. Persiapan pertama adalah Membuat Rencana Perbaikan yang terdiri dari :
1.
Menentukan Jadwal pelaksanaan penelitian
2.
Membuat tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan.
3.
Membuat kegiatan pembelajaran
4.
Menyiapkan media pembelajaran.
5.
Menyiapkan sumber pembelajaran.
6.
Menyiapkan lembar evaluasi individu dan kelompok
7.
Menyiapkan lembar observasi
Pelaksanaan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
ini dilaksanakan sewaktu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.
Guru
melaksanakakan pendahuluan, guru mengecek kerapian siswa, guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan
pembelajaran sebelumnya, guru memberi pertanyaan yang menantang terhadap siswa,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran.
2.
Kegiatan inti, Guru meminta peserta didik mendemontrasikan
wudhu’ menggunakan air, Dan guru mengidentifikasi hal - hal yang tidak dipahami peserta didik dengan cara
memberi penjelasan.
3.
Setiap gerakan
harus dijelaskan dengan teliti dan dipahami oleh peserta didik .pertanyaan
peserta didik harus terlayani dengan baik.
4.
Khusus mengenai batas - batas basuhan anggota wudhu’
sebaiknya diulang ulang dijelaskan.
5.
Guru menjelaskan cara penggunaan air yang benar
6.
Guru harus
menjelaskan gerakan berwudlu’ yang benar termasuk juga gerakan sunnah dalam
berwudlu’ dan gerakan wajib dalam berwudlu’
7.
Guru meminta setiap peserta didik mendemontrasikan cara
berwudhu’ yang benar.
8.
Guru menutup pelajaran. guru dan siswa membuat kesimpulan
mengenai materi pembelajaran yang telah diajarkan. Guru memberi arahan
materi pembelajaran yang perlu dipelajari. Membaca do’a.
Observasi
Guru
beserta kolabulator mengadakan observasi mengenai pembelajaran yang
berlangsung. Peserta didik sangat antusias mengikuti pembelajaran. Ketika
peserta didik melaksanakan demontrasi terlihat ada beberapa peserta didik yang
masih belum sempurna pembasuhannya, belum sampai pada batas pembasuhan yang
sempurna. Peserta didik ada yang belum paham dalam membedakan rukun wudhu’ dan
sunnah - sunnah wudhu’.
Ketika kolabulator dan peneliti mengadakan
wawancara, peserta didik merasa sangat senang dengan penggunaan metode
demontrasi. Mereka secara langsung tahu cara wudhu’ yang benar dan sempurna.
Hasi
dari evaluasi yang diberikan guru menunjukkan ada 6 peserta didik yang tuntas
pelajaran, ada 3 peserta didik yang belum tuntas pelajaran.
Refleksi
Dari
hasil observasi yang dilaksanakan peneliti dan kolabulator dapat disimpulkan
bahwa perlu dilaksanakan siklus 2 karena masih 66 % yang tuntas pelajaran.
Siklus 2
Pelaksanaan siklus 2 sama dengan
pelaksanaan siklus 1 hanya disempurnakan dengan kekurangan-kekurangan yang ada
pada waktu pelaksanaan siklus 1.
Adapun kekurangan pada siklus 1 diantaranya
:
1.
Guru belum memaksimalkan alokasi waktu dengan sempurna agar
seluruh perencanaan perbaikan dapat terlaksana dengan baik.
2.
Guru tidak membimbing siswa dan tidak mengarahkan siswa
yang kurang sempurna dalam melaksanakan wudhu’.
3.
Siswa tidak percaya diri melaksanakan wudhu’
4.
Siswa ramai ketika siswa lain mendemontrasikan gerakan
wudhu’
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Evaluasi belajar siklus 1
Aktifitas siswa ketika mendemontrasikan
cara melaksanakan wudhu’ siklus 1
NO
|
NAMA PESERTA DIDIK
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
1
|
ALFIONA IMANI
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
50
%
|
2
|
AHMAD ADIT N.A
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
80
%
|
3
|
MA’MUM QIRAMI
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
50
%
|
4
|
MOCH FADIL
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
70
%
|
5
|
NOVAL ARDIANSYAH
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
90
%
|
6
|
SITI NUR KHOLIFAH
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
50
%
|
7
|
SYARIFATUN N
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
90
%
|
8
|
ARDINA FITRIA
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
80
%
|
9
|
M. KAFIN KASYIFIL
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
90
%
|
Keterangan
:
A : Kriteria Penilaian
1.
Dianjurkan membaca basmalah
2.
Dianjurkan membasuh kedua tangan sampai pergelangan.
3.
Dianjurkan berkumur kumur
4.
Dianjurkan menghirup air ke hidung dan mengeluarkankannya
lagi
5.
Diwajibkan membasuh muka dengan sempurna
6.
Diwajibkan membasuh tangan sampai siku
7.
Diwajibkan mengusap sebagian kepala
8.
Dianjurkan kedua telinga luar dan dalam
9.
Diwajibkan membasuh kaki sampai mata kaki
10. Dianjurkan
membaca do’a
11. Persentase
keberhasilan
B : Hasil penilaian
B : Benar
S : Salah
Analisa
data diprosentasikan dengan rumus :
Nilai
tuntas belajar siswa siklus 1
NT = Jumlah siswa yang
mendapat nilai > 60 X 100 %
Jumlah siswa seluruhnya
NT = 6/9 X 100 %
NT
= 66
Aktifitas siswa ketika mendemontrasikan
cara melaksanakan wudhu ‘ siklus 2
NO
|
NAMA PESERTA DIDIK
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
1
|
ALFIONA IMANI
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
70
%
|
2
|
AHMAD ADIT N.A
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
80
%
|
3
|
MA’MUM QIRAMI
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
80
%
|
4
|
MOCH FADIL
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
80
%
|
5
|
NOVAL ARDIANSYAH
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
90
%
|
6
|
SITI NUR KHOLIFAH
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
50
%
|
7
|
SYARIFATUN N
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
90
%
|
8
|
ARDINA FITRIA
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
80
%
|
9
|
M. KAFIN KASYIFIL
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
90
%
|
Analisa data
diprosentasikan dengan rumus : NT
= Jumlah siswa yang mendapat nilai
> 60 X 100 %
Jumlah siswa seluruhnya
NT
= 8/9 X 100 %
NT
= 88 %
Berdasarkan data diatas nilai tuntas
belajar siswa naik dari 66 % menjadi 88 %.
1.
Pada penelitian siklus 2 Guru dapat memaksimalkan alokasi
waktu dengan sempurna.
2.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa yang kurang
sempurna dalam melaksanakan wudhu’.
3.
Siswa sudah percaya diri melaksanakan wudhu’
4.
Siswa memperhatikan siswa lain ketika mendemontrasikan gerakan wudhu’.
Grafik 1. Persentase
peningkatan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan
diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Ada pengaruh metode
demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun
Pelajaran 2018/2019
Saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut
:
1.
Guru harus mampu menguasai berbagai macam metode
pengajaran dan dapat menyesuaikan metode yang cocok untuk digunakan dalam
proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2.
Pemakaian metode yang telah dilaksanakan dipertahankan
dan ditingkatkan agar peserta didik belajar dengan situasi yang menyenangkan.
DAFTAR RUJUKAN
Azhar, Lalu Mohammad. 1993. Proses
Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya :
Usaha Nasional
Masrun,
Moh. Dkk.2013.Senang Belajar Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta :
Erlangga.
Safrianti,
Rini. Metode demontrasi dalam
pembelajaran.14 September 2017 :
Wardhani, Igak dan Kuswaya
Wihardit.2014. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
*
Peneliti :
- Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SDN Grujugan
Kidul 3 Kecamatan Grujugan
Kabupaten
Bondowoso.