Senin, 03 Desember 2018

ARTIKEL PTK









 









  

PENGARUH METODE DEMONTRASI TERHADAP KEMAMPUAN WUDHU' SISWA KELAS IV SDN GRUJUGAN KIDUL 3 KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO  TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh :
 Ghurrotus Tsaniyah
ABSTRAK                                                                                                                          Tujuan Penelitian
            Ingin mengkaji ada dan tidaknya Pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 ? 
Metode Penelitian
            Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Mengenai sampel penelitian menggunakan penelitian populasi karena jumlah siswa hanya 9 orang.
            Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Langkah-langkah PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari : Merencanakan perbaikan, Melaksanakan tindakan, Mengamati dan melakukan Refleksi.( Igak Wardhani, Kuswaya Wihardit, 2.16 )
Kata Kunci : Metode Demontrasi, Wudhu’
LATAR BELAKANG MASALAH
            Wudhu’ Merupakan salah satu syarat untuk bisa menjadikan sahnya sholat. Wudhu’ juga merupakan syarat yang harus dilakukan apabila seseorang akan membaca kitab suci Al Qur’an dan melaksanakan  Thawaf di Baitullah.  Namun,  seringkali wudhu’ di anggap hal yang sepele sehingga peserta didik kurang memperhatikan ketika berwudhu’. Hal ini terjadi di sebabkan kurangnya perhatian peserta didik mengenai syarat dan sahnya berwudhu’ sesuai yang diajarkan oleh Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
            Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Diantaranya, tenaga pendidik yang professional. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Dalam mentrasfer ilmunya guru dituntut dapat menggunakan berbagai macam metode pengajaran. Tapi perlu diingat, pemakaian metode pengajaran tidak akan menguntungkan apabila penggunaannya tidak tepat sasaran dan tepat guna.
            Drs. Lalu Mohammad Azhar menyatakan bahwa pemilihan metode pengajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya , yaitu : Murid, Tujuan, Situasi, Fasilitas, dan  Guru.( Lalu Mohammad Azhar,1993,95-96 ).
            Dalam materi mengenai wudhu’ disini peneliti menggunakan metode demontrasi. Metode demontrasi dianggap efektif karena mempertunjukkan kepada peserta didik bagaimana cara berwudhu’ yang benar dan sempurna sesuai dengan Syariat Agama Islam. Oleh karena itu peneliti mengambil judul : “ Pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 “.
RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan pemaparan diatas, maka permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 ?.
TUJUAN PENELITIAN
            Ingin mengkaji ada dan tidaknya pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
TINJAUAN PUSTAKA
         Metode demontrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun tiruan   melalui penggunaan berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi. ( Rini Safrianti, 2017 )
            Wudhu’ adalah bentuk bersuci untuk menghilangkan hadast kecil. Dilakukan ketika akan mengerjakan shalat atau ibadah-ibadah lainnnya yang menjadikan wudhu’ sebagai salah satu syaratnya.( Moh. Masrun s.,dkk., 87- 88 )
Syarat-syarat wudhu’ :
1.    Islam
2.    Mumayyiz, yaitu anak yang bisa membedakan baik dan buruknya dalam suatu akan tetapi masih belum baligh
3.    Tidak sedang berhadast besar
4.    Memakai air suci yang mensucikan
5.    Tidak ada yang menghalangi air wudhu’ sampai ke anggota wudhu,
Rukun Wudhu’
1.    Niat berwudhu’ ketika membasuh muka
2.    Membasuh muka, yaitu mulai dari tempat tumbuhnya rambut di kepala sampai dagu secara merata dengan air.
3.    Membasuh kedua tangan sampai siku.
4.    Mengusap sebagian kepala.
5.    Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6.    Tertib, berurutan sesuai dengan aturan yang disesuaikan menurut Syariat Agama Islam
Sunnah-sunnah wudhu’
1.    Membaca basmalah
2.    Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan.
3.    Berkumur kumur.
4.    Menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya lagi.
5.    Menggosok gigi.
6.    Mengusap sebagian kepala.
7.    Mengusap telinga luar dan dalam.
8.    Membasuh sela sela jari tangan dan kaki.
9.    Mendahulukan anggota bagian kanan lalu kiri.
10.  Mengulangi basuhan sebanyak tiga kali.
11.  Membaca do’a setelah wudhu’
METODE PENELITIAN
            Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Mengenai sampel penelitian menggunakan penelitian populasi karena jumlah siswa hanya 9 orang.
            Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Langkah-langkah PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari : Merencanakan perbaikan, Melaksanakan tindakan, Mengamati dan melakukan Refleksi.( Igak Wardhani, Kuswaya Wihardit, 2.16 ).
Siklus 1
Perencanaan
Dalam perencanaan ini guru berperan sebagai pengajar dan peneliti. Persiapan pertama adalah  Membuat Rencana Perbaikan  yang terdiri dari :
1.    Menentukan Jadwal pelaksanaan penelitian
2.    Membuat tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan.
3.    Membuat kegiatan pembelajaran
4.    Menyiapkan media pembelajaran.
5.    Menyiapkan sumber pembelajaran.
6.    Menyiapkan lembar evaluasi individu dan kelompok
7.    Menyiapkan lembar observasi      
Pelaksanaan                                                                                                               
          Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sewaktu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.    Guru  melaksanakakan pendahuluan, guru mengecek kerapian siswa,  guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya, guru memberi pertanyaan yang menantang terhadap siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
2.    Kegiatan inti, Guru meminta peserta didik mendemontrasikan wudhu’ menggunakan air, Dan guru mengidentifikasi hal - hal  yang tidak dipahami peserta didik dengan cara memberi penjelasan.
3.     Setiap gerakan harus dijelaskan dengan teliti dan dipahami oleh peserta didik .pertanyaan peserta didik harus terlayani dengan baik.
4.    Khusus mengenai batas - batas basuhan anggota wudhu’ sebaiknya diulang ulang dijelaskan.
5.    Guru menjelaskan cara penggunaan air  yang benar
6.     Guru harus menjelaskan gerakan berwudlu’ yang benar termasuk juga gerakan sunnah dalam berwudlu’ dan gerakan wajib dalam berwudlu’
7.    Guru meminta setiap peserta didik mendemontrasikan cara berwudhu’ yang benar.
8.    Guru menutup pelajaran. guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang telah diajarkan. Guru memberi  arahan  materi pembelajaran yang perlu dipelajari. Membaca do’a.
Observasi
            Guru beserta kolabulator mengadakan observasi mengenai pembelajaran yang berlangsung. Peserta didik sangat antusias mengikuti pembelajaran. Ketika peserta didik melaksanakan demontrasi terlihat ada beberapa peserta didik yang masih belum sempurna pembasuhannya, belum sampai pada batas pembasuhan yang sempurna. Peserta didik ada yang belum paham dalam membedakan rukun wudhu’ dan sunnah - sunnah wudhu’.
             Ketika kolabulator dan peneliti mengadakan wawancara, peserta didik merasa sangat senang dengan penggunaan metode demontrasi. Mereka secara langsung tahu cara wudhu’ yang benar dan sempurna.
            Hasi dari evaluasi yang diberikan guru menunjukkan ada 6 peserta didik yang tuntas pelajaran, ada 3 peserta didik yang belum tuntas pelajaran.
Refleksi
            Dari hasil observasi yang dilaksanakan peneliti dan kolabulator dapat disimpulkan bahwa perlu dilaksanakan siklus 2 karena masih 66 % yang  tuntas pelajaran.
Siklus 2
            Pelaksanaan siklus 2 sama dengan pelaksanaan siklus 1 hanya disempurnakan dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada waktu pelaksanaan siklus 1.

           Adapun kekurangan pada siklus 1 diantaranya :
1.    Guru belum memaksimalkan alokasi waktu dengan sempurna agar seluruh perencanaan perbaikan dapat terlaksana dengan baik.
2.    Guru tidak membimbing siswa dan tidak mengarahkan siswa yang kurang sempurna  dalam  melaksanakan wudhu’.
3.    Siswa tidak percaya diri melaksanakan wudhu’
4.    Siswa ramai ketika siswa lain mendemontrasikan gerakan wudhu’
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Evaluasi belajar siklus 1
Aktifitas siswa ketika mendemontrasikan cara melaksanakan wudhu’ siklus 1
NO
NAMA PESERTA DIDIK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
ALFIONA IMANI
B
B
S
B
B
S
S
S
B
S
50 %
2
AHMAD ADIT N.A
B
B
S
B
S
B
B
B
B
B
80 %
3
MA’MUM QIRAMI
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
50 %
4
MOCH FADIL
B
B
B
S
B
B
B
S
B
S
70 %
5
NOVAL ARDIANSYAH
B
B
B
B
B
B
B
B
B
S
90 %
6
SITI NUR KHOLIFAH
B
S
S
B
B
B
S
S
B
S
50 %
7
SYARIFATUN N
B
B
B
B
B
B
B
S
B
B
90 %
8
ARDINA FITRIA
B
B
S
B
B
B
B
B
B
S
80 %
9
M. KAFIN KASYIFIL
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
90 %

Keterangan :
   A : Kriteria Penilaian
1.    Dianjurkan membaca basmalah
2.    Dianjurkan membasuh kedua tangan sampai pergelangan.
3.    Dianjurkan berkumur kumur
4.    Dianjurkan menghirup air ke hidung dan mengeluarkankannya lagi
5.    Diwajibkan membasuh muka dengan sempurna
6.    Diwajibkan membasuh tangan sampai siku
7.    Diwajibkan mengusap sebagian kepala
8.    Dianjurkan kedua telinga luar dan dalam
9.    Diwajibkan membasuh kaki sampai mata kaki
10.  Dianjurkan membaca do’a
11.  Persentase keberhasilan
   B : Hasil penilaian
      B : Benar    S : Salah
Analisa data diprosentasikan dengan rumus :
Nilai tuntas belajar siswa siklus 1
NT = Jumlah siswa yang mendapat nilai  > 60  X 100 %
                Jumlah siswa seluruhnya

NT = 6/9 X 100 %
NT = 66
    Aktifitas siswa ketika mendemontrasikan cara melaksanakan wudhu ‘ siklus 2
NO
NAMA PESERTA DIDIK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
ALFIONA IMANI
B
B
B
B
B
S
B
S
B
S
70 %
2
AHMAD ADIT N.A
B
B
B
B
B
B
B
S
B
S
80 %
3
MA’MUM QIRAMI
B
B
S
B
B
B
B
B
B
S
80 %
4
MOCH FADIL
B
B
B
B
S
B
B
B
B
S
80 %
5
NOVAL ARDIANSYAH
B
B
B
B
B
B
B
B
B
S
90 %
6
SITI NUR KHOLIFAH
B
S
S
B
B
B
S
S
B
S
50 %
7
SYARIFATUN N
B
B
B
B
B
B
B
S
B
B
90 %
8
ARDINA FITRIA
B
B
S
B
B
B
B
B
B
S
80 %
9
M. KAFIN KASYIFIL
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
90 %

Analisa data diprosentasikan dengan rumus :                                                                                  NT = Jumlah siswa yang mendapat nilai  > 60  X 100 %
                Jumlah siswa seluruhnya
NT = 8/9 X 100 %
NT = 88 %
Berdasarkan data diatas nilai tuntas belajar siswa naik dari 66 % menjadi 88 %.
1.    Pada penelitian siklus 2 Guru dapat memaksimalkan alokasi waktu dengan sempurna.
2.    Guru membimbing dan mengarahkan siswa yang kurang sempurna  dalam  melaksanakan wudhu’.
3.    Siswa sudah percaya diri melaksanakan wudhu’
4.    Siswa memperhatikan siswa lain  ketika mendemontrasikan gerakan wudhu’.
                 Grafik 1. Persentase peningkatan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Ada pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan wudhu’ siswa kelas kelas IV SDN Grujugan Kidul 3  Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019

Saran
            Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1.    Guru harus mampu menguasai berbagai macam metode pengajaran dan dapat menyesuaikan metode yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2.    Pemakaian metode yang telah dilaksanakan dipertahankan dan ditingkatkan agar peserta didik belajar dengan situasi yang menyenangkan.

DAFTAR RUJUKAN                                          
Azhar, Lalu Mohammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya :      
           Usaha Nasional
Masrun, Moh. Dkk.2013.Senang Belajar Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta :
            Erlangga.
Safrianti,  Rini. Metode demontrasi dalam pembelajaran.14 September 2017 :
            https://www.kompasiana.com.
Wardhani, Igak dan Kuswaya Wihardit.2014. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan :                                                                                                                                  Universitas Terbuka.      
* Peneliti :
                                                                      - Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
                                                                         SDN Grujugan Kidul 3 Kecamatan Grujugan
                                                                         Kabupaten Bondowoso.







Cara Membuat Naskah yang Dapat Menembus Penerbit Mayor

Hari ini Rabu, tanggal 28 April 2021 pukul 13.00. Saya mengikuti kuliah online melalui WA grup belajar menulis grup gelombanng 18. Sebagai n...