Senin, 03 Mei 2021

Cara Membuat Naskah yang Dapat Menembus Penerbit Mayor

Hari ini Rabu, tanggal 28 April 2021 pukul 13.00. Saya mengikuti kuliah online melalui WA grup belajar menulis grup gelombanng 18. Sebagai nara sumbernya  bapak Edi S. Mulyanta. Sebagai  moderatornya bapak Bambang Purwanto, yang sering di panggil dengan sebutan Mr Bams. Materi yang akan disampaikan pada siang hari ini adalah mengenai penerbit Andi.

Bapak Edi menyampaikan bahwa setiap penerbitan memiliki visi dan misi yang berbeda-beda. Baik penerbit mayor dan penerbit minor, keduanya adalah dunia bisnis. Di dalam dunia bisnis tentunya yang ingin diraih adalah keuntungan. 

Toko buku adalah outlet utama dalam bisnis penerbitan buku.  Selain toko buku ada juga pasar selain toko buku yang perannya juga tidak kalah penting.

Sistem Perbukuan adalah tata kelola perbukuan yang dapat  dipertanggungjawabkan  dan terpadu, yang mencakup pemerolehan naskah, penerbitan, pencetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian, penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku. Sistem perbukuan ini menurut UU No 3 - 2017

Menurut Bapak Edi, tugas penerbit adalah menerbitkan buku yang naskahnya diperoleh dari penulis. Naskah yang di cetak penerbit adalah naskah yang memenuhi kriteria penerbit.   Buku yang dicetak penerbit ada yang berupa buku cetakan, ada yang berupa buku elektronik. Buku dicetak untuk mendapatkan penghasilan. Dengan adanya buku tersebut bisnis penerbitan dapat berkembang dan dapat meningkatkan literasi masyarakat.

Buku menurut bapak Edi adalah outcome yang diakui undang-undang. Menurut undang-undang perbukuan, buku adalah karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala.

Undang-undang yang memperkuat posisi buku menurut bapak Edi ada di UU 12/2012 Perguruan Tinggi Pasal 46 ayat 2. Hasil Penelitian wajib disebarluaskan dipublikasikan (dalam bentuk Buku Ber ISBN). Juga ada di Permen PAN 26/2009 Jabfung Guru dan Angka Kredit, Pasar 11 Ayat c-2 Publikasi Buku ber ISBN. 

Bapak Edi menyarankan kepada penulis. Penulis sebaiknya menerbitkan buku di penerbit yang telah diakui pemerintah. Penerebit yang diakui pemerintah adalah penerbit yang ada di organisasi IKAPI. Setiap penerbit yang diakui pemerintah adalah penerbit yang memiliki nomer tanda keanggotaan IKAPI. 

Penerbit boleh mengajukan nomer ISBN ke perpustakaan nasional. Perputakaan nasional memberi tanda tertentu di ISBN sebagai petunjuk skala produksi penerbitan. Sehingga ada istilah penerbit mayor dan penerbit minor.



Skala produksi ini adalah sebagai petunjuk output buku yang dihasilkan serta kemampuannya mendistribusikan kepada masyarakat. Ada kode produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element Number. Semakin besar output dan distribusinya, ISBN yang dikeluarkan oleh Perpusnas akan semakin banyak.

Untuk mengatasi perkembangan zaman menurut bapak Edi, penerbit mayor sedang mengembangkan penerbitan digital. Beliau memberikan contoh pengembangan buku digital. Buku digital dan proses pemasarannya dapat dilihat di  http://bukudigital.my.id. Untuk mengembangkan distribusi buku  dilihat di http://ebukune.my.id.channel TV Andi di Youtube, dan mengembangkan Production House Andi Academy. 

Saran dari pak Edi, untuk bisa menerbitkan buku di penerbit mayor. Penulis membuat proposal kirimkan penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). 70 % buku yang diterbitkan penerbit mayor adalah buku pengayaan pendidikan dan 30 % adalah tema umum.  

Untuk dapat diterima naskahnya di penerbit mayor, Bapak Edi memberi saran kepada penulis. Penulis harus mempersiapkan naskah. Penerbit dapat membantu masalah kesatuan penyajian dan pembahasaan. Agar sukses dalam menerbitkan buku butuh komunikasi antara penulis dan penerbit. Sebaiknya materi yang disajikan harus unik. Penulis sebaiknya melakukan penyuntingan secara mandiri agar tidak ada kesalahan tipografi, kesalahan bahasa, kesalahan data dan fakta, serta pelanggaran legalitas dan norma.





Senin, 26 April 2021

Menerbitkan Buku Semudah Belanja Online


Materi hari ini mengenai menerbitkan buku di penerbit indie. Sebagai nara sumbernya adalah bapak Brian Prasetyawan, SPd. Pak Brian adalah seorng guru SD DI Jakarta yang tinggal di Bekasi.  Sebagai nara sumbernya Bapak Sucipto Ardi. Senin, 19 April 2021. Pukul 13.00. 

Senang rasanya mengikuti grup belajar menulis. Di grup  belajar menulis ini kita memperoleh berbagai ilmu  mengenai tulis menulis. juga memperoleh ilmu bagaiman cara menerbitkan buku dengan mudah. Sebelum mengikuti pelatihan ini saya  tidak begitu paham mengenai dunia tulis menulis. Di grup belajar menulis ini, Kita akan diberi ilmu mengeni menulis sampai menerbitkan buku dengan mudah.

Pak Brian menjelaskan mengenai penerbit indie. Penerbit indie adalah penerbit buku yang menerbitkan buku tanpa seleksi. Penerbit indie pasti menerbitkan buku kita. Proses penerbitannya juga mudah dan cepat.  secepat kita belanja online. Prosesnya kita memiliki nasakah untuk dijadikan buku.   kita order ke penerbit indie . Kita trasfer pembayarannya. Kita menunggu satu bulan. maka buku terbit akan dikirikan ke penulis.

Di penerbit indie kita mengeluarkn biaya sendiri untuk biaya pra cetak penerbitan. Setiap penerbit memili penawarn dan ketentuan yang berbeda-beda. Demikian juga di penerbit indie Gemala. Penerbit indie yng merupakan rekanan dari bapak Brian. 

Menurut bapak Brian. Biaya menerbitkan buku di penerbit Gemala hanya membutuhkan biaya Rp. 300.000. Ada sekitar 46 buku ber-ISBN yang sudah diterbitkan penerbit Gemala.


Ada ketentuan yang harus diperhatikan ketika kita memilih penerbit gemala untuk mencetak buku kita. 
Ketentuan yang ada di penerbit Gemala menurut bapak Brian. PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala. Jika ada keinginan cetk ulang minimal mencetak 10 buku. Minimal proses dalam mencetak buku  1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer oleh penulis. Maksimal 130 halaman kertas A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman. File milik penulis oleh penerbit tidak dihapus. file ini digunakan jika penulis minta dicetak ulang bukunya. Jika ingin mencetak ulang harus di penerbit Gemala.

Ketika penulis mengirim naskah.  Sertakan dalam naskah, cover buku terdiri dari judul buku dan nama penulis saja, kata pengantar,  daftar isi tanpa nomor halaman,  profil penulis, sinopsis. Penerbit Gemala tidak menyediakan editor. Penerbit Gemala  tidak mengecek secara detail. Saran pak Brian  jangan terlalu mengandalkan penerbit untuk melakukan editing. Penulis yang memastikan sendiri apakah sudah tidak ada kesalahan penulisan.

Pak Brian memberi tips sebelum mengirim naskah agar penulis mengedit naskahnya terlebih dahulu. Penulisan kata jangan disingkat-singkat . Contoh : yg, tdk, blm. Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik/Typo.  Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat dengan cara  membuat kalimat yang pendek-pendek.  Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.. Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.

Dari penjelasan bapak Brian, kita dapat menerbitkan buku dengan biaya murah. Jadi kita dapat mempertimbangkan. kita akan menerbitkan buku di penerbit dengan mempertimbangkan kelebihan dan  kekurangan penerbit.  





 

Senin, 19 April 2021


Hari ini Jum'at tanggal 16 April 2021 pukul 13.00. saya mengikiuti kuliah online pertemuan ke-6  melalui WA Grup belajar menulis gelombang 18. Meskipun saya masuk gelombang 17 namun, dapat mengikuti karena di share di grup gelombang 17. Sebagai nara sumbernya ibu Aam Nur Hasanah, S.Pd dari Lebak Banten. Sebagai moderatornya ibu Sri Sugiastuti yang terkenal dengan sebutan ibu kanjeng. Ibu Aam akan mnjelaskan bagaimana menulis resume untuk jadi buku. 

Menurut bu Aam peserta sebaiknya tidak mengcopi semua pnyataan nara sumber namun peserta dapat menyampaikannya dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Bu Aam dalam materinya mennyampaikan ada 7 teknik untuk menulis resume jadi buku. Pertama,  mengumpulkan resume dalam file word. Jadi, ketika menulis resume ada dalam satu folder. Dalam folder terdapat file naskah kita yang terdiri dari pertemuan kesatu sampai ke dua puluh.

Tehnik yang kedua, menentukan tema. Pilahlah berdasarkan tema sejenis. Kita dapat memilahnya dari melihat materi nara sumber. Contoh, ketika ada nara sumber membahas tehnik penulisan filenya satukan dan beri bab teknik penulisan. Bab motivasi, merupakan kumpulan dari nara sumber yang menjelaskan tentang motivasi. Susunlah tulisan berdasarkan temanya.
  
Buat TOC (Table of Content/daftar isi). Langkah selanjutnya mengembangkan TOC/daftar isi. Review, revisi, dan edit naskah. Awal  kita menulis naskah, Tulislah semua ide yang ada. Jangan pernah mengedit saat kita menuangkan ide dalam tulisan. Setelah kita menulis barulah kita mengedit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan.

Selanjutnya langkah yang kita lakukan menurut bu Aam. membuat sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku. Kemudian kita dapat mengirimkan tulisan kita ke penerbit. Di penerbit biasanya ada editor namun terkadang ada penerbit yang tidak menyediakan fasilitas editor. 






 





 

Sabtu, 17 April 2021

Perbedaan Penerbit Mayor Dan Penerbit Indie

 


Hari ini rabu, tanggal 14 April 2021. Kita akan mengikuti kuliah on line melalui WA group Belajar Menulis gelombang tujuh belas  kiriman dari Belajar Menulis gelombang delapan belas. sebagai nara sumbernya Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. dari Lamongan. Sebagai moderatornya adalah Bapak Bambang Purwanto. 

Menurut Bapak Mukminin ada lima tahap untuk bisa menulis dan menerbitkan buku. Tahapan pertama adalah Pra Writing. Tahapan Pra writing adalah tahapan penulis mencari ide sesuai tema yang akan ditulis. Sesuaikan tema dengan apa saja yang disukai. Tema boleh berupa fiksi ataupun non fiksi. Ide diperoleh bisa dari pengalaman, dari membaca tulisan, ataupun dari kejadian yang dialami penulis.

Tahap kedua adalah drafting atau out line, tahapan  ini seorang penulis  membuat out line atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi  naskah buku. 

Tahap ketiga adalah menulis.  Penulis menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah.  Penulis menulis sesuai kreativitas penulis. Kreatifitas menulis dengan penulis lain tentunya berbeda-beda sesuai gaya kepenulisan masing-masing penulis.

Tahapan keempat adalah  revisi dan  editing. Tahapan ini adalah tahapan mengoreksi dan merevisi. Dalam tahapan ini penulis dapat  menemukan kekurangan tulisan. Apakah  sesuai dengan  temanya ?. Penulis dapat menambah atau mengurangi tulisan. Tahapan editing adalah tahapan penulis memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Editing  istilah lainnya adalah  Swasunting.

Tahapan selanjutnya publikasi. Jika penulis sudah yakin dengan seluruh tulisannya penulis dapat mengirim naskah kepada penerbit. Penulis dapat menerbitkan bukunya di penerbit indie atau di penerbit mayor.

Bapak Mukminin menjelaskan perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit indie. Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku. Dalam pemilihan naskah yang diterbitkan penerbit mayor memiliki beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit mayor memiliki syarat yang  ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit mayor  ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor  profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Naskah di terima atau tidaknya pada Penerbit mayor  dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar. Buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit. penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Pada penerbit mayor menurut bapak Mukminin, biaya penerbitan gratis. Penerbit mayor tidak bisa langsung menerbitkan buku. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. Contoh penerbit mayor adalah  Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira,  Andi Yogyakarta.

Penerbit indie menurut bapak Mukminin hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll. Penerbit indie tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA.

Penerbit indie  bekerja dengan profesional. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar). Jadi penulis jangan tergoda dengan harga murah. Kualitas tidak terjamin. Penerbit indie memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena  tidak fokus pada selera pasar.  Penerbit indie menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan. Penerbit indie tidak  memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

Penerbit indie umumnya  memiliki royalti 15-20%  dari harga buku. Biaya cetak di penerbit indie antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama. Contoh penerbit Indie yang ada dalam grup belajar menulis bersama  PGRI yaitu YPYD, Gemala , Kamila Press Lamongan.

Bapak Mukminin menjelaskan Kamila Press Lamongan  sebagai  penerbit Indie  melayani cetak buku , jasa lengkap dengan  jasa desain cover buku,   Lay out,  editing dan ISBN. Jasa Penerbitan  Kamila Press Lamongan harga terjangkau.  Syarat-syarat penerbitannya yaitu mengirim naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan  fotonya dan Sinopsis ( ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli). Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA atau email gusmukminin@gmail.com.

Bapak Mukminin juga menjelaskan akan membantu pemberian judul yang menarik jika tidak  yakin dengan judul bukunya. Cover buku bisa buat sendiri dan bisa di sesuaikan dengan keinginan penulis. Cover buku juga bisa di buatkan oleh penerbit Kamila Press Lamongan. Penulis mengirimkan judul buku, Nama lengkap dengan gelar, kata pengantar, foto penulis, warna disesuaikan dengan keinginan penulis. Penulis mendapat fasilitas layout, edit, ISBN, penulis juga dapat pree order dengan harganya. Penulis juga mendapatkan sertifikat dari penerbit yang bekerja sama dengan percetakan.

Dari penjelasan bapak Mukmini diatas, ayo kita terbitkan buku kita. Tunggu apalagi ?. Ternyata menerbitkan buku tidak butuh waktu yang lama asalkan kita mempunyai keinginan untuk menerbitkan buku.


 . 




Kamis, 15 April 2021

Mengubah PTK menjadi buku


Hari ini, Senin tanggal 12 April di kelas menulis saya mengikuti kuliah on line melalui WA group. kiriman dari grup belajar menulis gelombang 18.  Sebagai nara sumbenya adalah ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd dari Semarang dan sebagai moderatornya adalah ibu Rita Wati dari Bali. Kulliah di mulai dengan pembacaan basmalah dan berdo'a menurut keyakinan masing - masing.

Menurut ibu Nora, banyak karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa setelah mereka lulus kuliah. Diantaranya, sripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian. Karya ilmiah tersebut biasanya hanya menjadi pajangan perpustakaan kampus. Biasanya mahasiswa tingkat akhir yang tertarik untuk membacanya untuk mncari referensi. Karya-karya tersebut tidak dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Begitu pula dengan PTK, best practice hanya golongana tertentu yang bisa  menikmatinya. Agar karya tersebut lebih bermanfaat kita dapat mengubahnya menjadi sebuah buku.

Adapun manfaat karya ilmiah diubah menjadi buku menurut ibu Nora diantaranya adalah,  masyarakat awam dapat membacanya, ada keuntungan material karena buku dapat diperjual belikan. untuk memperoleh angka kredit untuk ASN. Dapat di ajukan untuk kenaikan pangkat. Nama penulis akan banyak dikenal masyarakat jika buku yang ditulis banyak yang menbeli. ilmu yang didapat dapat tersebar dengan luas tanpa ada pembatas.

Cara mengubah karya ilmiah menjadi buku.  Pertama, mengubah  judul.  Buku dari karya ilmiah hanya berfokus pada objek penelitian saja.  Materi, subjek, tempat penelitian tidak usah dicantumkan. Contoh yang disebutkan ibu Nora  misalnya, Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA. ketika di rubah menjadi judul buku  menjadi: Kiat menulis modul berbasis riset. Objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul. jadi ketika diubah menjadi judul buku sesuaikan dengan fokus penelitian itu.. Tambahkan kata kiat, jurus,  strategi, cara sukses atau yang lainnya.

Kedua. Mengubah daftar isi. menurut ibu Nora,  biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, definisi operasional, rumusan masalah. Bab 2 landasan teori. Bab 3 metode penelitian. Berisi rumus-rumus  statistika. Bab  4 hasil dan pembahasan. Bab 5 penutup. Berisi kesimpulan dan saran.

Ibu Nora menjelaskan mengenai daftar isi. Daftar isi karya ilmiah versi buku. Ikuti pedoman 2W+1H. Bab 1 Why. Jelaskan mengenai pentingnya, alasan penggunaan media, metode, Strategi, atau model yang menjadi fokus.penelitian. dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut.  Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian.  Hapus rumusan masalah, definisi operasional dan tujuan penelitian.

Bab 2 berisi apa ?. Merupakan penjabaran teori-teori  dari landasan teori yang ada di bab 2 karya ilmiah. Bab 2 versi karya ilmiah biasanya berisi tentang, ada penjelasan tentang media, jenis media, manfaat media, penjelasan media tertentu, karakteristik suatu media tertentu, hasil belajar, dll. Teori-teori ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah buku dari karya ilmiah. Contoh dari  bab 2 hanya menjelaskan apa itu media. Isinya tentang pengertian, jenis, manfaat dan karakteristik suatu.media tertentu

Bab 3 menjelaskan belajar dan pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dll. contoh, menjelaskan mengenai belajarnya, kesulitannya, paradigmanya. Selanjutnya adalah How/bagaimana ?. Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori. Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya. jangan lupa, hilangkan semua rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah dengan mengubah sedikit  isi karya ilmiah.

Ibu Nora menjelaskan.  Dalam mengubah karya ilmiah  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media, Pengertian, manfaat, jenis, Pembelajaran, materi tentang  belajar mengajar,  Kreativitas dengan diberi pengertian dan lainnya.

Dalam pembuatan buku dari karya ilmiah, Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah.jika ingin menampilkan grafik  diperbolehkan tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan,  sebaiknya ubah dalam bentuk kalimat. Sebagai contoh, setelah penggunaan media, ternyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 60 % menjadi 80  %

Di bab 4 ibu Nora menjelaskan kembali lagi ke how/bagaimana ?  Tentang bagaimana  yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira-kira menemui kendala apa, masalah apa, kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran. Dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya. Jelaskan tentang bagaimana hasil penerapannya.

Dalam menyajikan buku versi karya ilmiah diserahkan kepada gaya kepenulisan masing-masing penulis. Karena tiap penulis mempunyai gaya kepenulisan yang berbeda-beda. Dengan cara hanya mengcopi paste akan  terkena  self plagiarisme.  Jadi gunakan teknik parafrasa. Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang kita sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut.  Pilah isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya ilmiah versi buku. Kelebihan dan kekurangan penelitian berikan ulasan ini fungsinya agar pembaca yakin bahwa memang benar melakukaan penelitian. Rujukan boleh mengambil dari blog situs seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit masing-masing  Ini poin hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan buku dari karya ilmiah menurut Ibu Nora. 

Cara  memparafrase menurut ibu Nora, dapat mengikuti panduan dari OWL Purdue.  Membaca kembali teks asli sampai  benar-benar memahami isi dari teks. Naskah  teks/naskah asli  dengan menulis  ulang gagasan dalam teks dengan di tulis di kertas. Membuat daftar beberapa kata penting dari naskah asli. Mengembangkan kata-kata penting dengan menggunakan bahasa sendiri..Bandingkan tulisan parafrase dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut. Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang dipinjam dari naskah asli, dan yang diambil sama pesis dengan naskah asli. Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut. Contoh  Kalimat asli : Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan planet lain.Parafrase: Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka kenal. (Krisnawati, 2000, hlm 57).

Untuk membuat buku dari karya ilmiah tentunya membutuhkan waktu, semangat dan yang paling penting disiplin untuk menyelesaikan buku tersebut. Namun, dengan membuat buku dari karya ilmiah kita sendiri tentunya kita sudah memiliki bahan dan ide tinggal bagaimana kita memiliki kemauan untuk melaksanakannya.





Minggu, 11 April 2021

Kue Mendut



Bahan isi :
  • Kelapa 1 buah
  • Gula pasir 100 gram
  • Gula merah 150 gram
  • Garam 1/2 sendok teh
  • Air putih 1/2 gelas
  • Daun pandan 1 lembar
Bahan kulit :
  • Tepung Ketan 1 KG
  • Kelapa 1 dibuat santan secukupnya
  • Garam 1/2 sendok teh
  • Minyak secukupnya
  • Daun pisang secukupnya
Cara membuatnya :
  • Siapkan wajan, tuangkan air setengah gelas.
  • Masukkan gula pasir  dan gula merah aduk sampai gula larut.
  • Masukkan daun pandan sambil terus di aduk.
  • Masukkan kelapa parut, aduk sampai tercampur rata.
  • Simpan di wadah dan biarkan dingin
Adonan kulit :
  • Siapkan wadah, masukkan tepung ketan dan garam.
  • Masukkan santan secukupnya, uleni sampai adonan kalis.
  • Ambil adonan kulit pipihkan, beri isi kelapa secukupnya tutup adonan.
  • Masukkan adonan ke dalam minyak dan bungkus dengan daun pisang.
  • Lakukan sampai adonan habis.
  • Kukus kue mendut sampai matang.
  • Angkat dan dinginkan.
  • Kue Mendut siap di hidangkan.
ٍSumber gambar : http://kaput-fire.blogspot.com/2016/12/kue-mendut.html

 

Kue Lumpang

 

Ilustrasi google
Bahan-bahan :
  • Tepung terigu 100 gram
  • Tepung tapioka 100 gram
  • Gula pasir 100 gram
  • Pewarna dari daun pandan 1 sendok makan/pasta pandan 1 sendok makan
  • Santan 2 gelas/400 ml
  • Kelapa parut 100 gram
Cara membuatnya :
  • Siapkan wadah, masukkan tepung terigu, tepung tapioka, gula pasir, pewarna daun pandan, santan satu gelas aduk merata sampai gula larut.
  • Masukkan sisa santan satu gelas, aduk rata.
  • Siapkan cetakan lumpang, olesi dengan minyak.
  • Masukkan adonan ke dalam cetakan jangan sampai penuh, lakukan sampai adonan habis.
  • Kukus adonan dengan api sedang sampai matang.
  • Angkat kue lumpang biarkan sampai dingin.
  • Keluarkan kue lumpang dari cetakan.
  • Kukus kelapa yang sudah di taburi dengan garam satu sendok teh
  • Hidangkan kue dengan taburan kelapa.

Cara Membuat Naskah yang Dapat Menembus Penerbit Mayor

Hari ini Rabu, tanggal 28 April 2021 pukul 13.00. Saya mengikuti kuliah online melalui WA grup belajar menulis grup gelombanng 18. Sebagai n...