Sabtu, 17 April 2021

Perbedaan Penerbit Mayor Dan Penerbit Indie

 


Hari ini rabu, tanggal 14 April 2021. Kita akan mengikuti kuliah on line melalui WA group Belajar Menulis gelombang tujuh belas  kiriman dari Belajar Menulis gelombang delapan belas. sebagai nara sumbernya Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. dari Lamongan. Sebagai moderatornya adalah Bapak Bambang Purwanto. 

Menurut Bapak Mukminin ada lima tahap untuk bisa menulis dan menerbitkan buku. Tahapan pertama adalah Pra Writing. Tahapan Pra writing adalah tahapan penulis mencari ide sesuai tema yang akan ditulis. Sesuaikan tema dengan apa saja yang disukai. Tema boleh berupa fiksi ataupun non fiksi. Ide diperoleh bisa dari pengalaman, dari membaca tulisan, ataupun dari kejadian yang dialami penulis.

Tahap kedua adalah drafting atau out line, tahapan  ini seorang penulis  membuat out line atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi  naskah buku. 

Tahap ketiga adalah menulis.  Penulis menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah.  Penulis menulis sesuai kreativitas penulis. Kreatifitas menulis dengan penulis lain tentunya berbeda-beda sesuai gaya kepenulisan masing-masing penulis.

Tahapan keempat adalah  revisi dan  editing. Tahapan ini adalah tahapan mengoreksi dan merevisi. Dalam tahapan ini penulis dapat  menemukan kekurangan tulisan. Apakah  sesuai dengan  temanya ?. Penulis dapat menambah atau mengurangi tulisan. Tahapan editing adalah tahapan penulis memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Editing  istilah lainnya adalah  Swasunting.

Tahapan selanjutnya publikasi. Jika penulis sudah yakin dengan seluruh tulisannya penulis dapat mengirim naskah kepada penerbit. Penulis dapat menerbitkan bukunya di penerbit indie atau di penerbit mayor.

Bapak Mukminin menjelaskan perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit indie. Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku. Dalam pemilihan naskah yang diterbitkan penerbit mayor memiliki beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit mayor memiliki syarat yang  ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit mayor  ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor  profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Naskah di terima atau tidaknya pada Penerbit mayor  dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar. Buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit. penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Pada penerbit mayor menurut bapak Mukminin, biaya penerbitan gratis. Penerbit mayor tidak bisa langsung menerbitkan buku. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. Contoh penerbit mayor adalah  Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira,  Andi Yogyakarta.

Penerbit indie menurut bapak Mukminin hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll. Penerbit indie tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA.

Penerbit indie  bekerja dengan profesional. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar). Jadi penulis jangan tergoda dengan harga murah. Kualitas tidak terjamin. Penerbit indie memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena  tidak fokus pada selera pasar.  Penerbit indie menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan. Penerbit indie tidak  memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

Penerbit indie umumnya  memiliki royalti 15-20%  dari harga buku. Biaya cetak di penerbit indie antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama. Contoh penerbit Indie yang ada dalam grup belajar menulis bersama  PGRI yaitu YPYD, Gemala , Kamila Press Lamongan.

Bapak Mukminin menjelaskan Kamila Press Lamongan  sebagai  penerbit Indie  melayani cetak buku , jasa lengkap dengan  jasa desain cover buku,   Lay out,  editing dan ISBN. Jasa Penerbitan  Kamila Press Lamongan harga terjangkau.  Syarat-syarat penerbitannya yaitu mengirim naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan  fotonya dan Sinopsis ( ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli). Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA atau email gusmukminin@gmail.com.

Bapak Mukminin juga menjelaskan akan membantu pemberian judul yang menarik jika tidak  yakin dengan judul bukunya. Cover buku bisa buat sendiri dan bisa di sesuaikan dengan keinginan penulis. Cover buku juga bisa di buatkan oleh penerbit Kamila Press Lamongan. Penulis mengirimkan judul buku, Nama lengkap dengan gelar, kata pengantar, foto penulis, warna disesuaikan dengan keinginan penulis. Penulis mendapat fasilitas layout, edit, ISBN, penulis juga dapat pree order dengan harganya. Penulis juga mendapatkan sertifikat dari penerbit yang bekerja sama dengan percetakan.

Dari penjelasan bapak Mukmini diatas, ayo kita terbitkan buku kita. Tunggu apalagi ?. Ternyata menerbitkan buku tidak butuh waktu yang lama asalkan kita mempunyai keinginan untuk menerbitkan buku.


 . 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Membuat Naskah yang Dapat Menembus Penerbit Mayor

Hari ini Rabu, tanggal 28 April 2021 pukul 13.00. Saya mengikuti kuliah online melalui WA grup belajar menulis grup gelombanng 18. Sebagai n...