Sinta akan mengadakan hajatan putra sulungnya. Sinta mengundang teman dan saudaranya. Tidak tanggung tanggung undangannya berjumlah lima ratus orang. Sajian makanannya dengan model prasmanan. Dengan sajian menu yang bermacam - macam. Kuade tempat pengantin indah. Begitu pula dengan terop pernikahan elegant. Acaranya di sebuah desa kecil.
Tepat pada acara pernikahan. Sinta memakai gaun cantik. Gayanya sudah persis sosialita. Pakaian Sinta tidak kalah dengan pengantin. Aku sebagai budenya bersukur. Aku tidak meyangka. Sinta yang setiap harinya bekerja sebagai buruh tani. Sinta dapat menggelar acara pernikahan yang menurut aku mewah.
Aku berbisik pada sinta " Tabunganmu banyak ya nduk ? Sehingga dapat menggelar pesta pernikahan anakmu dengan semeriah ini. ". Sinta menjawab dengan santainya " Aku dapat biaya ini dari hasil meminjam ke saudara-saudara Bude. Aku malu Bude Jika pernikahan anakku tidak di rayakan, apalagi besanku orang kota.". Lemas tubuhku mendengar jawaban Sinta. Aku yang pegawai negeri saja berpikir ribuan kali untuk berhutang.
Yah...diakhir hajatan bisa2 lemes mikiran tagihan
BalasHapusHmm ada memang orang yg mikirnya gimana nanti, mudah2n terbayar yah dari amplop2 tamu undangan hehe..
BalasHapusKuade sama terop artinya apa ya? Maklum jarang dengar. Semoga tidak terlilit. Hutang jangan dipikir tp dibayar he he
BalasHapusBanyak yang seperti ini. Terlebih di zaman sekarang ini.
BalasHapusBiar tekor asal kesohor. Baik hati juga saudara-saudaranya.
BalasHapus